BRK Belawan

Loading

Peran Media Sosial dalam Penyebaran Jaringan Narkotika di Tanah Air

Peran Media Sosial dalam Penyebaran Jaringan Narkotika di Tanah Air


Media sosial memainkan peran yang sangat penting dalam penyebaran jaringan narkotika di tanah air. Menurut data terbaru dari Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna narkotika di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, dan salah satu faktor utama penyebabnya adalah penetrasi yang luas dari media sosial.

Menurut Kepala BNN, Komjen Pol Heru Winarko, “Peran media sosial dalam penyebaran jaringan narkotika sangat besar. Informasi dan promosi narkotika dengan mudah tersebar melalui platform-platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Hal ini membuat upaya pemberantasan narkotika semakin sulit dilakukan.”

Para ahli juga mengungkapkan bahwa media sosial memberikan akses yang mudah bagi para pengedar narkotika untuk mencari calon korban baru. Dr. Ani Suryani, seorang psikolog klinis, menyatakan, “Dengan hanya menggunakan smartphone, para pengedar narkotika dapat dengan mudah menghubungi dan merayu calon korban melalui pesan-pesan pribadi di media sosial. Hal ini sangat mengkhawatirkan.”

Selain itu, media sosial juga digunakan sebagai alat untuk mempromosikan gaya hidup konsumsi narkotika yang dianggap keren dan trendi. Menurut Prof. Dr. Nia Kurniawati, seorang pakar sosial, “Banyak anak muda yang terpengaruh oleh konten-konten yang menampilkan gaya hidup glamor dan bergengsi dari pengguna narkotika di media sosial. Mereka merasa tertarik untuk mencoba narkotika demi mendapatkan perasaan ‘kekinian’.”

Untuk mengatasi peran media sosial dalam penyebaran jaringan narkotika di tanah air, perlu adanya kerjasama antara pihak berwenang, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas. Pendidikan tentang bahaya narkotika dan dampak negatifnya harus ditingkatkan, sedangkan pengawasan terhadap konten-konten yang mengandung unsur narkotika di media sosial perlu diperketat.

Dengan upaya bersama, diharapkan peran media sosial dalam penyebaran jaringan narkotika dapat diminimalisir, dan generasi muda Indonesia dapat terhindar dari ancaman bahaya narkotika. Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjerumus dalam lingkaran maut narkotika. Semua pihak harus bersatu untuk melindungi anak-anak muda Indonesia dari ancaman mematikan ini.