Mitos dan Fakta tentang Kekerasan Seksual di Indonesia
Mitos dan Fakta tentang Kekerasan Seksual di Indonesia
Kekerasan seksual merupakan masalah yang serius di Indonesia. Namun, terdapat banyak mitos yang masih beredar di masyarakat seputar kekerasan seksual. Sebagai contoh, salah satu mitos yang sering ditemui adalah bahwa kekerasan seksual hanya terjadi pada perempuan yang berpakaian minim. Padahal, menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau pakaian yang dikenakan.
Menurut Dr. Vivi Lutfiah, seorang pakar psikologi klinis, mitos seperti ini dapat memperparah stigma terhadap korban kekerasan seksual. “Kita harus memahami bahwa kekerasan seksual bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan menyalahkan korban. Korban selalu berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan,” ujarnya.
Selain itu, terdapat juga fakta bahwa kekerasan seksual seringkali dilakukan oleh orang-orang yang dikenal oleh korban. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan tentang kekerasan seksual di lingkungan sekitar. Menurut Yuniyanti Chuzaifah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, “Kita harus mengajarkan kepada anak-anak tentang batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun, termasuk oleh orang yang mereka kenal.”
Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang menganggap kekerasan seksual sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini dapat menjadi penghalang bagi korban untuk melaporkan kekerasan yang mereka alami. Menurut data dari LBH APIK, hanya sekitar 30% korban kekerasan seksual yang melaporkan kasusnya ke pihak berwajib.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengedukasi masyarakat tentang kekerasan seksual dan memberikan dukungan kepada korban untuk melawan stigma dan ketakutan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama memerangi kekerasan seksual di Indonesia.
Sumber:
1. https://www.kemenpppa.go.id/
2. https://www.lbh-apik.or.id/
3. https://www.antaranews.com/